Bullying merupakan suatu perilaku agresif atau manipulatif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa memiliki kekuatan atau kekuasaan dengan tujuan untuk menyakiti atau menindas orang yang tidak berdaya. Menurut Sulivan (dalam Mita Yuliani, 2017) bullying merupakan perilaku yang dilakukan dengan sengaja, berulang-ulang, oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa berkuasa terhadap orang yang tidak berdaya dengan tujuan untuk menyakiti baik secara fisik maupun psikis. Sedangkan menurut Sejiwa (dalam Defri Agusti, 2020) bullying diartikan sebagai tindak kekerasan baik secara fisik maupun psikis yang dilakukan dalam jangka panjang oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang yang tidak mampu mempertahankan dirinya dengan tujuan agar orang tersebut merasa takut dan tertekan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bullying merupakan tindak kekerasan baik secara fisik maupun psikis yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa kuat atau berkuasa terhadap orang yang dianggap lemah dan tidak berdaya. Tindakan ini dilakukan secara sengaja dan dalam jangka panjang dengan tujuan agar orang tersebut merasa tidak nyaman, takut, dan tertekan.

Bentuk bullying
Menurut Koloroso (dalam Teguh Nugroho E. C., 2019) bullying memiliki beberapa macam aspek, yaitu:
Bullying Fisik
Tindakan atau penindasan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti orang dan disertai dengan kontak fisik. Seperti: menampar, menggigit, memukul, menendang, merusak barang, mencubit, dan meludahi.
Bullying Mental
Tindakan atau penindasan yang dilakukan secara sengaja dengan menggunakan lisan atau bahasa verbal. Seperti: mengejek, mengolok-olok, berkata kasar, menfitnah, dan memanggil seseorang dengan julukan.
Bullying Psikis
Tindakan atau penindasan secara psikis, dilakukan dengan sengaja untuk pelemahkan harga diri seseorang. Seperti: melakukan teror baik secara langsung atau tidak langsung, mengabaikan, mengucilkan, dan mempermalukan.
Faktor yang mempengaruhi bullying
Perilaku bullying tidak serta merta terjadi tanpa adanya alasan atau faktor yang mempengaruhinya. Menurut Astuti (dalam Nadifa Amira, 2018) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya bullying, seperti:
Adanya perbedaan
Dalam sebuah komunitas tentu sebuah perbedaan itu ada. Baik itu secara ekonomi, agama, gender, maupun etnis. Tak sedikit bullying terjadi karena adanya perbedaan tersebut. Dan sebuah perbedaan dapat menimbulkan permasalahan relasi kuasa dalam sebuah komunitas. Umumnya siapa yang menjadi mayoritas atau memiliki kekuasaan, dialah yang kuat dan berkuasa.
Tradisi senioritas
Tradisi senioritas seringkali terjadi bahkan diwariskan secara turun-menurun.Terkadang, orang yang telah lama andil dan menjadi anggota di sebuah komunitas, atau orang yang memiliki jabatan kerapkali menganggap dirinyalah yang paling berkuasa. tak sedikit adek kelas yang menjadi korban bullying kakak kelasnya. Mereka dipalak, disuruh sana-sini, bahkan dipermainkan. Hal ini dapat terjadi salah satunya karena adanya tradisi tersebut.
Kesalahpahaman
Terjadinya bullying dapat juga disebabkan karena adanya salah paham antara pelaku dan korban, dimana pelaku menyangka bahwa korban telah melecehkan atau mengejeknya.
Karakter individu/kelompok
Tak sedikit individu/kelompok yang memiliki karakter pendendam, iri hati, atau bahkan mudah tersinggung, menjadi pelaku bullying. Hal ini dapat terjadi karena adanya keinginan untuk menguasai korban untuk meningkatkan popularitas dikalangan teman sebayanya.

Dampak Bullying
bullying merupakan perilaku agresif yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi korbannya. Munurut Novan A. W. (dalam Rudi Pramoko), dampak negatif bagi korban bullying sebagai berikut:
- Mengalami gangguan psikologis, seseorang yang menjadi korban bullying dapat berpotensi mengalami gangguan yang meliputi kesejahteraan mental, seperti: merasa takut yang berlebihan, tidak nyaman, kecemasan, dan tidak berharga.
- Sulit bergaul, tidak mau bersekolah, atau menarik diri dari kehidupan sosial masyarakat juga dapat disebabkan karena bullying.
- Menurunnya prestasi akademik, korban bullying akan merasa tertekan dan merasa kesulitan berkonsentrasi saat belajar. Hal ini dapat mempengaruhi turunnya prestasi akademik.