Apa sih pornografi ituh?
Ketika ditanya pornografi, bagi sebagian orang akan paham secara langsung tentang pornografi. Pembahasan pornografi juga termasuk isu terhangat yang akan terus berkembang di masa sekarang. Menurut UU No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi mengatakan bahwa pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.
Pornografi merupakan sebuah ancaman bagi orang tua yang memiliki anak atau remaja yang beranjak menuju masa dewasa. Peran orang tua dirumah sangat diperlukan sebagai media untuk menjelaskan tentang bahaya dan dampak dari tontonan pornografi.
Menurut Shofiyah, 2020, dalam jurnalnya yang berjudul Dampak Media Sosial dan Pornografi Terhadap Perilaku Seks Bebas Anak Dibawah Umur, menjelaskan dampak dari tontonan pornografi bagi anak dan remaja yaitu :
1. Kerusakan otak pada anak dan remaja
2. kecanduan menonton
3. Muncul keinginan mencoba dan meniru
4. Gangguan emosi
Seperti dijelaskan diatas orang tua sebagai teman atau keluarga terdekat bagi anak-anaknya dapat lebih memahami bagaimana cara menghadapi dan mengatasi tentang tontonan anak tentang pornografi. Ada beberapa tips yang mungkin bisa digunakan oleh para orang tua untuk anaknya.
Tips untuk orang tua menjaga tontonan anak terkait pornografi:
1. Menjaga komunikasi dengan anak sejak dini. Agar lingkungan anak tetap bisa terjaga dan terjangkau oleh orang tua.
2. Membuka sesi diskusi terbuka antara orang tua dan anak sejak dini terkait pornografi. Tak jarang hal ini mungkin di tolak orang tua, karena merasa anaknya belum cukup umur untuk membahas hal terkait pornografi. Tetapi, hal tersebut harus tetap kita lakukan dan ajarkan sejak dini kepada anak-anak.
3. Berilah pemahaman terhadap anak tentang apa saja bahaya pornografi bagi anak dan lingkungannya sesuai dengan usia anak. Bisa melalui berbagai video atau artikel edukatif. Untuk anak usia 4-6 bisa kita menggunakan boneka interaktif yang dipergunakan untuk menjelaskan anggota tubuh yang boleh sentuh orang lain atau tidak.
4. Hindari larangan dan kritik berlebihan kepada anak tentang respon dan pendapatnya terkait pornografi serta kejadian yang mungkin dialami disekitarnya. Sebuah survei yang dilakukan oleh psikolog yang berbasis di Los Angeles, Nicole Prause, “Jika kita menutup percakapan dan berkata ‘Jangan menonton film pornografi karena bisa membuat kecanduan dan akan merusak otak’ terdengar menakutkan. Pernyataan tersebut merupakan salah satu di antara pesan yang menakutkan dan membuat keadaan makin memburuk,” kata Prause kepada Journal.
5. Ajarkan anak tentang penggunaan internet/browsing secara bijak. Dengan penggunaan internet secara bijak dan sesuai fungsinya. Bisa mencegah anak agar terhindar dari tontonan pornografi.
Ancaman pornografi menjadi momok mengerikan bagi sebagian orang tua terhadap anaknya. Oleh karena itu, sebisa mungkin diperlukan peran orang tua dalam menjelaskan dan tetap menjaga anaknya agar terhindar dari tontonan terkait pornografi. Semoga informasi dan tips ini bisa sedikit membantu kalian semua.