Keluarga adalah satu replika negara paling kecil yang dapat dilihat. Dalam kehidupan berkeluarga, pentingnya satiap individu mampu memahami peran satu-sama lain agar mampu menjaga keluarga tersebut tetap aman dan utuh. Ada beberapa contoh yang dapat terjadi, jika ada dari salah satu individu ini kurang paham peran dalam keluarganya. Perolehan informasi dari CNBC Indonesia 2024, yang memperoleh data dari Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung mencatat bahwa sepanjang januari-agustus tahun 2024 telah tercatat 463 ribu kasus perceraian. Total tersebut memaparkan bahwa 63% akibat dari masalah ekonomi, 23% dari masalah perselingkuhan, 12% karena mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan 2% akibat perselisihan. Dapat dilihat kasus ini dapat terjadi atas peran kendali ayah dan ibu sebagai pasangan suami istri.
Setelah mengetahui contoh kasus yang terjadi lewat peran ayah dan ibu sebagai pasangan suami istri. Anak juga memiliki peran penting dalam keamanan dan keutuhan keluarga. Salah satu contoh kasus yang dapat mempengaruhi keamanaan dan keutuhan keluarga lewat peran anak adalah anak tersebut mengalami kendala sehingga berhadapan dengan hukum. Data yang diolah oleh Pusat Informasi Kriminal Nasional Bareskrim Polri 2024 mengungkapkan bahwa pada penarikan data pekan pertama bulan juli 2024 di Indonesia sudah tercatat 716 anak terseret kasus kejahatan.
Setelah pembahasan mengenai dampak dari ketidak pahaman peran setiap individu dalam keluarga. Dapat terlihat bahwa sebenarnya ayah dan ibu adalah role model pertama bagi anak, agar anak bisa paham proses berjalannya keluarga. Ayah dan ibu inilah yang mengajarkan peran individu dalam keluarga, mulai cara berkomunikasi, pengolahan emosi, hingga pada tanggung jawab dalam pekerjaan dirumah. Kondisi ini menjadikan anak mendapatkan perhatian cukup dan mendukung tumbuh kembang yang baik (Nomaguchi & Milkie, 2020).
Peran Ayah juga penting untuk dibahas dan dilakukan oleh setiap Ayah dalam keluarga. Keterlibatan pola pengasuhan ayah memiliki dampak pada aspek kognitif, mulai pada prestasi, pencapaian karier, hingga pada pencapaian edukasi jenjang tingi. Terlihat juga pada aspek emosional, anak akan cenderung tidak memiliki lonjakan emosional yang tinggi, memiliki kepuasan hidup yang lebih, hingga pada menurunnya tingkat kecemasan pada anak. Hal yang lain terlihat adalah kemampuan sosial, anak cenderung memiliki inisiatif di lingkungan sosial, mampu berkompetisi sehat di lingkungan sosial, dan cenderung memiliki hubungan sosial yang baik (Aulia, Makata, dan Suzana, 2023). Penunjang informasi lain juga menunjukan bahwa peran ayah jika tidak optimal dalam pengasuhan anak, maka anak akan terlihat memiliki kemandirian yang tidak maksimal hingga memiliki gangguan control perilaku (Nurjanah, Jalal, dan Supena, 2023).
Pembahasan peran penting dikeluarga dari sudut pandang ayah telah kita bahas, sekarang bagaimana peran ibu?. Ibu sendiri adalah sosok penyeimbang emosional dalam keluarga. Dikatakan ibu sendiri adalah pusat emosional bagi pasangan dan anak-anaknya (Kusaini, dkk, 2024). Terlihat ibu akan selalu diharapkan sebagai sosok pendukung dan penghargaan emosional bagi pasangan dan anak-anaknya.
Disamping peran ayah dan ibu, keutuhan keluarga juga pasti akan terlibat dari peran anak, karena anak adalah simbol dari tali pernikahan. Disebut demikian karena anak akan mendorong orang tua untuk berkomunikasi, mengenai pencapaian-pencapain tahapan kehidupan selanjutnya, dapat dikatakan anak adalah simbol masa depan orang tua. Tidak hanya simbol masa depan, anak juga penghubung antara masa lalu dan masa depan, dimana memori masa lalu orang tua akan terulang kembali setiap melihat proses perkembangan anak (Khatijah dan Sanusi, 2023).
Kontibutor Penulis:
Ari Kresna B., S.Psi (Konselor Klinik Utama PKBI JATIM)
Kontak:
Hotline PKBI Daerah Jawa Timur
Nomor telepon: +62 823-2360-2830
Email : pkbijatim@pkbi.or.id
Alamat : PKBI Daerah Jawa Timur, Jl. Indragiri No. 24, Surabaya
Aulia, N., Makata, R. A., & Suzana, L. (2023). Peran Penting Seorang Ayah dalam Keluarga Perspektif Anak (Studi Komparatif Keluarga Cemara dan Keluarga Broken Home). Sosio Politica, 13(2), 87-94.
Khatijah & Sanusi. (2023). Peran Anak dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga pada Masyarakat Jawai Selatan, Sambas. Raheema: Jurnal Studi Gender dan Anak, 10(2), 43-53.
Kusaini, U. N., dkk. (2024). Peran Ibu Dalam Menjaga Keseimbangan Emosional Keluarga. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah, 8(1), 26-33.
Nomaguchi, K., & Milkie, M. A. (2020). Parenthood and well‐being: A decade in review. Journal of Marriage and Family, 82(1), 198–223.
Nurjanah, N. E., Jalal, F., & Supena, A. (2023). Studi Kasus Fatherless: Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini. Jurnal Kumara Cendikia, 11(3), 261-270.