Menurut Soegarda Poerbakawatja, dkk., dalam Ensiklopedia pendidikan dijelaskan definisi pendidikan disimpulkan sebagai sebuah usaha sadar yang diselenggarakan berdasarkan nilai tertentu untuk membimbing dan membina manusia yang dididik agar ia dapat mengembangkan dan menyalurkan segenap potensi dari jasmani, rohani (jiwa), akal dan hawa nafsunya sehingga ia mampu hidup lebih baik di masa yang akan datang.
Definisi keluarga menurut U.S. BureauoftheCencus, lihat dalam Roberta M. Berns, Child, Family, School, Community: Socializationand Support, Keluarga dalam beberapa definisi juga di simpulkan sebagai kelompok dua orang atau lebih yang ada hubungan darah, perkawinan, dan adobsi yang hidup bersama. Sehingga keluarga bisa terbentuk oleh dua bersaudara atau lebih yang hidup bersama, seorang bapak atau ibu yang hidup bersama seorang anak atau beberapa anak, dua orang dewasa yang menikah dan hidup bersama sekalipun tanpa anak, atau seorang dewasa yang hidup bersama dengan anak adopsi.
Pendidikan anak dalam keluarga bertujuan mendidik dan menyiapkan anak menjadi manusia dewasa yang memiliki kapasitas utama (berimbang antara IQ dan EQ) dan bertanggung jawab baik secara moral, agama, maupun sosial kemasyarakatan. Tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai bila orang tua memahami akan peran mereka sebagai pendidik utama anak dalam keluarga. Perbuatan orang tua akan menjadi acuan bagi anak sebab sifat dasar anak adalah meniru kepada apa yang dilihat. Maka, orang tua hendaknya memberikan bimbingan, asuhan, dan suri tauladan yang baik bagi anak-anak dalam keluarga.
Seperti dalam filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantoro; “Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tutwurihandayani”
Orang tua bertugas untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmahdi antara anggota keluarga; suami, istri, dan anak. Jika orang tua mampu mewujudkan rasa cinta kasih dan kedamaian dalam keluarga, maka orang tua pun mampu mewujudkan keturunan yang tangguh, tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berkualitas.
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Ayoe Sutomo mengatakan bahwa orangtua memiliki peran besar dalam pembentukan karakter anak. Karena 20 persen karakter anak terbawa dari lahir, dan sebanyak 80 persen dipengaruhi oleh pengasuhan orangtua. Oleh karena itu, ia menyarankan orangtua untuk lebih bijak dalam mendidik anak. Sikap bijak dalam mendidik anak, lanjut dia, merupakan sebuah prinsip pengasuhan yang harus dipahami oleh orangtua.
Bagaimana peran orang tua dalam membina pendidikan anak?
Beberapa penjelasaan pembinaan orang tua dalam pendidikan anak yang akan sedikit kita bahas yaitu :
- Pembinaan ibadah dan agama
Pembinaan beribadah pada anak di mulai dari dalam keluarga. Pembinaan ibadah bagi anak yang masih kecil adalah yang mengandung gerak, sedangkan pengertian tentang ajaran agama belum dapat dipahamioleh anak. Karena itu, ajaran agama yang abstrak tidak menarik perhatiaananak, anak bisa melakukan shalat, meniru orang tuanya, kendati pun ia tidak mengerti apa yang dilakukan itu. Memerintahkan anak untuk mengerjakan ibadah dan melaksanakan amal kebajikan adalah dengan cara persuasive, mengajak dan membimbing anak dengan kelembutan sekalipun tujuannya adalah untuk tetap konsisten menjalankan ibadah dan beramal saleh.
- Pembinaan Budi pekerti kepada orang tua dan orang lain
Orang tua wajib mengajarkan kepada anaknya tentang pentingnya akhlak (budi pekerti) dalam kehidupan seseorang, bahkan dalam zaman melinium sekalipun, budi pekerti menjadi salah satu tumpuan pendidikan anak. Pendidikan budi pekerti sebagai penyeimbang dari pendidikan kognisi dan psikomotor, yang kemudian dalam dunia pendidikan sekarang disebut dengan pendidikan karakter.
Terdapat beberapa pendidikan budi pekerti yang disimpulkan dalam rangkaian nasehat seperti dibawah ini :
- Budi pekerti kepada orang tua,
Setiap anak harus dididik untuk menghormati kedua orang tuanya yaitu dengan berbuat baik dan berterima kasih kepada orang tuanya orang tua adalah orang yang pertama mengasuh anak dari kecil hingga beranjak dewasa. Maka sudah sepatutnya anak berbakti kepada orang tua sebagai bentuk rasa hormat dan rasa Terima kasih atas semua usaha yang diberikan orang tua dalam membesarkan mendidik menjaga dan merawat anaknya.
- Budi pekerti kepada orang lain.
Setiap anak juga harus ditumbuhkan sikap atau pribadi tentang akhlak (budi pekerti) terhadap orang lain yaitu dengan memiliki sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Adab atau sopan santun dalam perkembangan zaman yang mungkin mulai tidak seimbang Dengan hadirnya modernisasi atau sebuah perkembangan zaman yang lebih banyak mengarah ke hal negatif. Dengan menjaga sopan santun atau menjaga budi pekerti anak terhadap orang lain bisa menjadi salah satu urgensi seorang orang tua dalam Pembina akhlak anaknya. Agar ketika tumbuh beranjak dewasa bisa tetap menjaga adab, akhlak (budi pekerti), sopan santun terhadap orang lain atau sesama.
- Pembinaan kepribadian dan sosial anak
Pembahasan tentang pembinaan kepribadian dan sosial anak mungkin bisa dikatakan bahwa kepribadian terbentuk melalui semua pengalaman dan nilai-nilai yang diserap oleh anak dalam setiap masa pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam masa tersebut pembinaan kepribadian dan sosial anak adalah tanggung jawab dan peranan dari orang tua. Bagaimana orang tua dalam meniti kepribadian seorang anak dari sifat, tingkah laku, dan hal yang lainnya dalam membentuk kepribadian anak yang positif. Sangat penting dalam melakukan pembinaan kepribadian dan sosial anak mulai dini agar penanaman dasar kejiwaan dalam diri mereka bisa terhindar dari hal-hal yang mengawatirkan atau dapat juga membentuk sebuah penyimpangan sosial.
- Pembinaan pendidikan dan masa depan anak
Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting karena juga merupakan tanggung jawab terbesarnya. Peran orang tua mendidik anak melibatkan lebih dari sekadar mmemberikan rasa aman dan percaya diri saja. Mungkin banyak orang tua yang keliru mempercayai bahwa pendidikan anak-anak mereka sepenuhnya berada di tangan guru. Karena sejatinya, pendidikan pertama seorang anak dimulai dari rumah.
Anak-anak akan cenderung menirukan apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi orang tua harus bisa memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik sehingga dapat dijadikan contoh bagi anaknya. Keteladanan dan kebiasaan yang baik itu, sebaiknya diberikan oleh orang tua sejak dari kecil atau kanak-kanak karena hal itu dapat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa anak selama masa pertumbuhannya.
Penelitian lain dari National Coalition for Parent Involvement in Education menunjukkan bahwa tidak peduli pendapatan atau latar belakang orang tua, asal mereka terlibat dalam pendidikan anak akan membuat anak lebih baik. Yakni anak lebih cenderung memiliki nilai ujian yang lebih tinggi, bersekolah secara teratur, memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, menunjukkan perilaku yang lebih baik, dan beradaptasi dengan baik di sekolah.
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak bukanlah hal yang sepele karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman. Seperti saat ini orang tua semakin menyadari pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak terbukti memberikan banyak dampak positif bagi anak. Banyak yang mencapai kesuksesan setelah mereka menginjak usia dewasa dan terjun ke dalam dunia sosial yang sebenarnya. Peran aktif orang tua tentu saja perlu didukung oleh komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah.
Keluarga sebagai wadah pendidikan anak seharusnya mendapatkan perhatian utama dari setiap orang tua. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan, manusia bisa mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya untuk terus berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dengan kata lain, pendidikan adalah suatu modal bagi manusia untuk dapat bertahan hidup. Pentingnya pendidikan tidak boleh diremehkan. Selain menjadi sarana untuk menambah wawasan, pendidikan bisa mengasah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah, meningkatkan perekonomian, hingga menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik.