Dewi Fatma Wati (22 Tahun) relawan remaja SeBAYA Youth Center PKBI Jawa Timur. Sebagai relawan remaja, Fatma juga pernah menjadii community organizer pada program Inklusi, keaktifannya dalam memberikan CSE (Comprehensive Sexual Education) dalam berbagai macam kesempatan, konselor sebaya, pendidik sebaya, serta keberaniannya untuk mengadvokasikan hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) kepada stakeholder terkait. Berbagai macam pengalamannya untuk mengadvokasikan SRHR (Sexual Reproductive Health and Right) menjadikan Fatma terpilih sebagai Youth Representative dari Indonesia Planned Parenthood Association(IPPA) untuk mewakili IPPF ESEAOR (International Planned Parenthood Federation East and South East Asia and Oceania Region) dalam kegiatan Youth Advocacy Training yang di selenggarakan di Kathmandu, Nepal 28 – 30 Juni 2024.
Kegiatan yang di selenggarakan oleh IPPF tersebut mempertemukan Fatma dengan Member Association IPPF dari berbagai macam Negera di Asia Selatan. Mulai dari India, Bangladesh, Bhutan, Pakistan, Nepal, Maldives, Sri Lanka dan Indonesia. Pelatihan selama 3 hari tersebut mempertemukan generasi muda dari seluruh Asia Selatan untuk menyoroti solidaritas dan praktik terbaik dalam advokasi hak-hak seksual dan reproduksi. Pelatihan ini merupakan platform yang baik untuk konvergensi dan membangun generasi muda yang unggul di setiap Negara MA IPPF dengan dukungan berkelanjutan dan pendampingan pelatihan.

Youth Advocacy Training 2024 bertujuan untuk membentuk komunitas yang inklusif dan terkapasitasi serta peka terhadap akses layanan kesehatan sebagai isu gender, seksual, dan hak asasi manusia. Selain itu juga untuk meningkatkan keterampilan advokasi dan jaringan media sosial setiap remaja untuk di aplikasikan di Negara asalnya masing-masing.
Untuk mengikuti kegiatan ini Fatma harus mengikuti seleksi melalui formulir online dan menuliskan mini essay. Ia menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam kegiatan tersebut. Ketika pertama kali di hubungi oleh pihak penyelenggara Fatma merasa haru dan kaget. Namun keberaniannya mendorongnya untuk tetap maju dan menyelesaikan berbagai macam persyaratan untuk bisa menghadiri kegiatan tersebut. Selama 3 hari berkegiatan Fatma terlibat dalam diskusi, dan membagikan pengalamannya untuk mengadvokasikan SRHR di Indonesia. Banyak remaja dari Asia Selatan yang memiliki keresahan yang sama, mulai dari minimnya akses kesehatan yang ramah remaja, mitos yang bermunculan di masyarakat, informasi edukasi yang salah dan tidak ramah remaja hingga belum ada Peraturan Pemerintah yang melindungi penyedia layanan kesehatan seksual dan reproduksi.

Berbagai macam materi pelatihan dilakukan dengan cara yang menyenangkan mulai dari games, screening film, diskusi, presentasi dan penyusunan project bersama. Banyak sekali manfaat yang di dapatkan Fatma dari kegiatan ini, mulai dari pengetahuan yang sangat relate dengan background pendidikannya sebagai mahasiswa psikologi, relasi dengan berbagai remaja dari Asia Selatan, dan pengalaman bermakna selama perjalanan ke Nepal seorang diri.
Untuk merepresentasikan Indonesia di tingkat Internasional Fatma selalu mengenakan Batik dalam setiap sesi yang diikutinya. Ia memperkenalkan batik sebagai salah satu identitas dari Indonesia dengan corak yang penuh makna dari berbagai macam daerah di Indonesia. Ia juga turut membagikan fakta unik batik sebagai warisan budaya dunia tak benda yang diakui oleh Unesco.
Kontak:
Hotline PKBI Daerah Jawa Timur
Nomor telepon: +62 823-2360-2830
Email : pkbijatim@pkbi.or.id
Alamat : PKBI Daerah Jawa Timur, Jl. Indragiri No. 24, Surabaya