Membangun Kebahagiaan dan Percaya Diri Anak Melalui Pendekatan Edukatif Interaktif

Sidoarjo, 23 Februari 2025 – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Timur bersama Mahasiswa/i MBKM BKI UINSA menyelenggarakan program edukasi dengan tema “Bahagia Tanpa Ragu, Percaya Diri dengan Teguh”. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri pada 51 anak dari Panti Asuhan di Kabupaten Sidoarjo. Kepercayaan diri dan rasa syukur memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, khususnya di era digital saat ini. Berdasarkan studi ilmiah yang dilakukan oleh Hartini (2001) di wilayah Jawa Timur, terungkap bahwa 84% anak yang berada di panti asuhan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dalam keluarga utuh.

Konsep Bersyukur Sebagai Kunci Kebahagiaan Menuju Percaya Diri

Konsep bersyukur merupakan salah satu pendekatan psikologis yang terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mental. Dalam program ini, anak-anak diajak untuk mengidentifikasi berbagai hal yang dapat menjadi sumber kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Arfianti Nur Fadilla selaku narasumber pertama membawakan materi tentang “Kebahagiaan” dengan menggunakan media presentasi yang dilengkapi dengan ilustrasi ekspresif. Interaksi dinamis terjadi ketika peserta diajak untuk mengungkapkan hal-hal yang menjadi sumber kebahagiaan mereka.

“Konsep kebahagiaan sesungguhnya tidaklah rumit. Anak-anak memiliki kemampuan alamiah dalam menemukan kebahagiaan melalui hal-hal sederhana,” demikian disampaikan dalam sesi pertama oleh Arfianti dalam paparannya.

Para peserta menyampaikan berbagai bentuk kebahagiaan versi mereka mulai dari “bersama dengan teman”, “bisa bersekolah”, hingga “menikmati makanan favorit” yang menciptakan suasana kegembiraan bersama di ruangan tersebut.

Praktik bersyukur yang diterapkan dalam program ini menggunakan metode refleksi sederhana. Para peserta diarahkan untuk melakukan introspeksi dengan menutup mata dan merasakan detak jantung mereka – sebuah teknik sederhana namun bermakna mendalam untuk menyadarkan mereka akan anugerah kehidupan yang mereka miliki.

Momen bermakna tercipta ketika pemateri mengajukan pertanyaan, “Hal apa yang membuat Anda bersyukur hari ini?” Seorang anak perempuan merespons dengan suara halus, “Saya memiliki kesempatan untuk makan hari ini, Kak.” Jawaban sederhana tersebut menciptakan keheningan yang mengesankan, membuat seluruh peserta merenungkan makna ucapan tersebut.

Menurut teori psikologi positif, praktik bersyukur secara rutin dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan menurunkan tingkat stres. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Emmons & McCullough (2003) yang menunjukkan bahwa individu yang secara teratur mengekspresikan rasa syukur cenderung memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Permainan Edukatif Untuk Membangun Kepercayaan Diri

Permainan edukatif “Kotak Misteri” menjadi bagian yang mendapatkan antusiasme tertinggi dalam rangkaian program. Permainan ini dirancang berdasarkan konsep terapi paparan (exposure therapy) yang dimodifikasi dalam bentuk aktivitas menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Dalam permainan ini, peserta yang terpilih diharuskan menyelesaikan tantangan tertentu, seperti tampil bernyanyi di hadapan khalayak. Penerapan permainan ini sejalan dengan teori perkembangan sosial Vygotsky yang menekankan pentingnya interaksi sosial dan scaffolding (dukungan bertahap) dalam proses pembelajaran.

“Pada awalnya saya mengalami kekhawatiran untuk tampil di hadapan teman-teman, namun setelah mencoba, ternyata tidak seberat yang saya bayangkan sebelumnya,” ungkap Raka, salah seorang peserta yang berhasil menuntaskan tantangan.

Peserta lain yang mendapatkan tantangan bernyanyi awalnya menunjukkan tanda-tanda kecemasan. Dengan adanya dukungan positif dari fasilitator yang meyakinkan “Ayo pasti bisa melakukannya!”, peserta tersebut akhirnya memberanikan diri untuk bernyanyi. Vokalnya yang awalnya bergetar secara bertahap menjadi lebih percaya diri, dan ia memperoleh apresiasi berupa tepuk tangan meriah serta merchandise berupa goodie bag.

Permainan edukatif semacam ini memiliki dasar teoritis yang kuat dalam psikologi perkembangan. Albert Bandura dalam Teori Kognitif Sosial mengungkapkan bahwa pengalaman keberhasilan (mastery experience) merupakan sumber paling kuat dalam pembentukan efikasi diri – keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan tugas tertentu.

Refleksi dan Hasil Kegiatan diakhiri dengan sesi “Jejak Belajarku” dimana peserta menuliskan atau mengilustrasikan hal-hal penting yang mereka peroleh selama kegiatan edukasi. Banyak peserta yang menuliskan komitmen seperti “Saya bertekad untuk meningkatkan kepercayaan diri” dan “Saya akan mempraktekkan rasa syukur atas segala hal yang saya alami”. “Saya merasa lebih bersyukur dan termotivasi!” tulis seorang peserta dengan penuh semangat.

Hasil evaluasi setelah edukasi menunjukkan bahwa 43 dari 51 peserta (83%) menyatakan peningkatan pemahaman mengenai edukasi bersyukur dan metode pengembangan kepercayaan diri. Data ini mengkonfirmasi keberhasilan program dalam memberi wawasan dan pemahaman baru kepada para peserta.

Program edukasi “Bahagia Tanpa Ragu, Percaya Diri Dengan Teguh” telah berhasil memberikan pengalaman bermakna bagi anak-anak dari Panti Asuhan. Melalui pendekatan partisipatif, kreatif, dan menyenangkan, program ini tidak hanya menanamkan pemahaman tentang konsep kebahagiaan dan kepercayaan diri, tetapi juga memberikan pengalaman langsung yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan program ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif yang mengintegrasikan elemen kognitif, emosional, dan sosial dapat menjadi metode efektif dalam pembentukan karakter positif anak. Dengan dukungan dari berbagai pihak baik institusi pendidikan, lembaga sosial, maupun lingkungan keluarga, setiap anak memiliki potensi untuk berkembang menjadi individu yang bahagia, percaya diri, dan siap menghadapi berbagai tantangan masa depan. 

Ingin berkolaborasi untuk memberikan edukasi bersama PKBI JATIM? Hubungi kami melalui kontak yang tertera di bawah atau kirimkan penawaran Anda melalui email.

Kontributor Penulis: Arfianti Nur Fadilla ( Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UINSA)

Kontak:

Hotline PKBI Daerah Jawa Timur
Nomor telepon: +62 823-2360-2830
Email : pkbijatim@pkbi.or.id
Alamat : PKBI Daerah Jawa Timur, Jl. Indragiri No. 24, Surabaya

Referensi:
           
Hartini, Nurul. (2001) “Deskripsi kebutuhan psikologi pada anak panti asuhan.” Insan Media    Psikologi 3.2 : 109-118.
            Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003). “Counting blessings versus burdens: An experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily life.” Journal of Personality and Social Psychology, 84(2), 377-389.

    Write a comment